Kini, dengan jari-jemari anda di keyboard anda dapat ikut berpartisipasi membangun bangsa....

Dengan sedikit usaha, anda sudah bisa membuat sebuah perubahan... Hanya dengan beberapa kata dari komentar anda.


KARENA TIAP KATA DARI KOMENTAR ANDA SANGATLAH BERHARGA

Senin, 18 Agustus 2008

BAGAIMANA seharusnya dirayakan

Pagi itu lapangan depan mesjid di penuhi anak-anak dan orang dewasa.
Semua berkumpul untuk ikut meramaikan acara di RW nya, baik itu yang ikut lomba atau hanya sekedar menonton saja. mulai dari lomba wajib ada tiap tahun: balap karung sampai bakiak racing menjadi tontonan yang seru. Rata-rata, yang ditunggu oleh para penonton tentunya kecelakaan atau kesalahan yang dibuat peserta sehingga menimbulkan tawa dan lecet-lecet.
sementara, sebagian lagi mengalungi kartu tanda panitia TARKA, sibuk mendata peserta dan mengawasi lomba-lomba. Sisanya diam saja di rumah menonton Avatar, atau sekedar mengikuti upacara lewat media kotak berkaca, televisi. Untuk para siswa mereka dipaksa untuk ikut upacara di sekolahnya dan mengikuti lomba yang di buat Organisasi Intra Sekolah. Ada juga yang bersiap-siap dengan berlatih di studio karena akan mengisi acara di panggung RW. Yang sibuk memilih teks puisi dan pidato, yang pemanasan lomba marathon, yang pusing karena ketua panitia masih belum datang karena belum mandi.
Semua terjadi pada satu hari yang bersejarah itu, semuanya tertawa, bergembira, atau bahkan menangis karena kalah dalam lomba. Entah sejak kapan kebiasaan ini dimulai. Mengingat hari bersejarah dengan acara yang kita sebut sebagai 17an.
Menyenangkan dan. . . bagus. Namun rasanya masih ada yang kurang, mengganjal rasanya. hal ini membuat saya berpikir. Bagaimana seharusnya kemerdekaan ini kita syukuri, karena menurut paham perfeksionis, mengenangnya saja tidak cukup. Seseorang tak akan pernah maju kalau terus melihat masa lalu. Yang akan maju adalah seseorang yang berusaha melihat ke depan dan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga dimana suatu kesalahan tak akan terulang dan kesuksesan menjadi sebuah limit bar, tolak ukur akan seberapa besar usaha yang diperlukan untuk menggapainya.

Lalu, bagaimana menurutmu? Karena dilihat secara luas, dari segi kesejahteraan dan ekonomi kita belum merdeka dari kesulitan dan kemiskinan. Wah kalau sudah bicara tentang ini pasti tak akan ada habisnya.
Dirgahayu indonesia yang ke 63! Teruslah maju bangsaku!

Tidak ada komentar: